TokcerNews.com, MAKASSAR - Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin didaulat menjadi narasumber dalam kuliah umum yang digelar Universitas Bosowa, di Kampus Unibos, Kamis, 15 Desember 2022. Kuliah umum ini dihadiri oleh sejumlah dekan, mahasiswa dan akademisi di kampus tersebut. 
 
Dalam kesempatan itu, Bupati bergelar doktor pemerintahan ini membeberkan sejumlah fakta-fakta menarik jelang Pemilu dan Pilkada. Dia menyebut, ada tiga poin penting yang perlu menjadi perhatian bersama di saat tahapan sudah dimulai. Dia menyebut, ketiga poin ini akan menjadi tantangan tersendiri demi mewujudkan pemilihan yang berintegritas. 
 
Dia mengatakan, tantangan pertama adalah tentang sikap anti demokrasi. Mulai dari pelibatan struktur dalam mempengaruhi suara rakyat. "Ini tentu bisa menciderai tatanan demokrasi kita," jelas dia. 
 
Tantangan kedua adalah terkait dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) penyelenggara dan pengawas pemilu. Dia menyebut tahapan yang begitu cepat akan sangat mempengaruhi kemampuan SDM penyelenggara dan pengawas pemilu.
 
"Soal SDM ini, sudah menjadi pelajaran pada pemilu lalu. Saat semua dilaksanakan serentak, bagaimana anggota PPK yang kelelahan melakukan penginputan data. Kita semua tahu, ada banyak korban jiwa dari sini. Tentu ini juga akan menjadi tantangan di pemilu mendatang," kata dia. 
 
Terakhir kata dia, adalah partisipasi warga dan edukasi kepada warga terkait kepemiluan. Dia menyebut, partisipasi pemilu menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara pemilu. Menurutnya, demokrasi yang ideal juga sangat berkaitan dengan partisipasi pemilih. 
 
Ilham Azikin juga memberikan apresiasi terhadap kuliah umum yang digelar oleh tiga fakultas di Unibos ini. Dia menyebut, hal itu menandakan bagaimana kepekaan mahasiswa untuk berdiskusi menemukenali persaoalan yang terjadi saat ini. 
 
"Demokrasi kita sebenarnya saat ini berada pada fase konsolidasi. Perlu kita kaji, apakah benar demokrasi ini cocok untuk kita di Indonesia?" kata dia. 
 
Anggota Bawaslu Sulsel, Amrayadi mengatakan, Pemilu kali ini memang memiliki banyak tantangan. Salah satunya adalah tantangan perkembangan teknologi. 
 
"Kita setiap pemilu, bagaimana dihadapkan dengan upaya pencegahan penyebaran berita hoaks, kekerasan verbal di dunia maya, dan sebagainya," jelas dia. 
 
Oleh karena itu, tantangan-tantangan ini juga dapat dibantu oleh mahasiswa untuk mencari solusi demi mewujudkan demokrasi yang sehat. "Ada banyak tantangan yang berat. Salah satunya adalah money politik yang pada pemilu mendatang tidak lagi melalui tangan ke tangan. Tetapi sudah menggunakan teknologi informasi," jelas dia. 
 
Turut hadir pula dalam kesempatan itu adalah Founder Bosowa Corp, Aksa Mahmud. Dia memberikan apresiasi pada kuliah umum itu. Menurutnya, kuliah umum ini membuka ruang diskusi untuk mencari solusi yang lebih komprehensig dengan kacamata akademisi. 
 
"Diskusi seperti ini sangat penting. Ini perlu untuk membuka nalar kita tentang keresahan-keresahan yang ada," kata dia. 
 
Dia juga berharap, Unibos bisa melahirkan pemimpin-pemimpin dunia dari diskusi yang terbangun saat ini. Oleh karena itu, dia berjanji akan mengajak seluruh ketua BEM untuk berkumpul kembali dan membangun diskusi bersama-sama. 
 
"Jangan berhenti beraktivitas. Karena hanya orang yang membaca dan belajar yang bisa terus bangkit," jelas dia. 
 
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengajak kepada semua akademisi untuk membantu pendidikan politik. Dia berharap, masyarakat tidak terjebak dalam demokrasi dalam artian teknis. 
 
"Kita jangan terjebak bicara demokrasi dalam artian teknis. Padahal ada tanggung jawab akademik, kampus hari ini memiliki tugas untuk bersama-sama membangun kekuatan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," jelas dia.(*)
 
 
TokcerNews.com, MAKASSAR - Konsulat Jenderal Australia untuk Indonesia, Bronwyn Robbins mengakui inovasi di Bantaeng banyak memberikan inspirasi baik untuk daerah lain. Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin memiliki peran yang sangat penting terhadap terwujudnya kemudahan pelayanan publik di daerah ini. 
 
Hal itu diungkapkan Bronwyn Robbins saat membuka forum inspirasi peningkatan pelayanan publik untuk Sulsel yang melayani, inovatif dan berkarakter di Hotel Claro, Kamis, 11 November 2021. Dia mengatakan, Bantaeng telah mempermudah akses layanan administrasi kependudukan yang menjadi dasar pemenuhan hak-hak sipil. 
 
Kemudahan akses ini terwujud berkat inovasi Layanan Administrasi Kependudukan Berbasis Desa (LAKBD) melalui program Kutabako. Program ini bahkan sudah mulai direplikasi di daerah lain. 
 
"Program ini menyentuh masyarakat rentan. Seperti kita ketahui bersama, dokumen kependudukan adalah langkah awal mengentaskan kemiskinan. Ini adalah pelayanan dasar untuk menyentuh program jaminan lainnya," jelas Bronwyn. 
 
Dia juga menambahkan, pada dasarnya, program ini sangat tepat untuk menjadi inspirasi daerah lain. Melalui forum inspirasi ini, dia berharap Bantaeng bisa berbagi kebaikan untuk daerah lainnya di Sulsel. 
 
Dalam kesempatan itu, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin juga mendapatkan penghargaan dari Kompak dan Pemprov Sulsel. Penghargaan setinggi-tingginya ini diberikan atas komitmen Bupati Bantaeng untuk kemudahan pelayanan publik di Bantaeng. 
 
"Kami memantau terus progres di Bantaeng ini. Dan Perkembangannya sangat luar biasa," jelas dia.
 
Tim Leader Kompak di Sulsel, Anna Winoto mengatakan, Bantaeng memiliki inovasi yang terus memudahkan layanan publik. Hal ini sama yang dilakukan oleh Kabupaten Pangkep. Kedua daerah ini memiliki benang merah yang spesifik terkait dengan inovasi.
 
"Pertama, Bantaeng dan Pangkep secara spesifik ingin terus menjangkau masyarakat-masyarakat yang sulit terjangkau untuk pemenuhan hak-hak dasar," jelas dia.
 
Dia menambahkan, Bantaeng juga telah berhasil menitik beratkan peran masyarakat untuk pembangunan di daerahnya. Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan ini terlihat jelas, terutama dalam setiap inovasi. 
 
"Ada anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang dilatih dan dimobilisasi untuk menentukan masa depan desa mereka masing-masing," tambahnya. 
 
Dia juga mengakui jika Bantaeng telah mendorong kerja sama yang baik untuk semua stakeholder. Menurut dia, kerja sama semua pihak berhasil mewujudkan pelayanan publik yang menyentuh lapisan terkecil di masyarakat. 
 
"Ada kerja sama yang baik. Misalnya anggaran operasional Kordukcapil yang dibantu dengan Anggaran Dana Desa (ADD) dan OPD lainnya," jelas dia.
 
Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat juga mengakui kerja praktis Bupati Bantaeng. Dia menyebut, bupati bergelar doktor pemerintahan itu telah memecahkan kondisi sosial kemasyarakatan di Bantaeng dalam waktu yang cepat. 
 
"Angka kemiskinan di Bantaeng terus menurun berkat pemenuhan hak dasar ini. Bupati Bantaeng ini memang kerjanya baik, cepat dan tuntas," jelas dia.
 
 
 *Sudut Pandang Lain* 
 
Dalam sesi diskusi, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin menjadi narasumber bersama dengan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Pangkep. Dalam diskusi itu, Ilham Azikin bercerita tentang peran semua pihak dalam upaya mendekatkan layanan publik ini.
 
"Pemerintah daerah memang miliki kemampuan untuk melaksanakan inovasi ini. Tetapi kami percaya, itu tidak akan sempurna jika tidak ada orang di luar pemerintahan yang mendukung kami," jelas dia.
 
Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Sulsel ini menyebut hal itu dengan istilah sudut pandang lain. "Kita membutuhkan sudut pandang lain, kacamata yang lebih tajam untuk membaca persoalan-persoalan yang kompleks di masyarakat," kata dia. 
 
Dia menambahkan, pemerintah mengakui membutuhkan banyak hal tentang kondisi sosial kemasyarakatan. Setelah itu, semua pihak harus memberikan solusi atas kondisi itu. 
 
"Kita (pemerintah) tentu akan membackup semuanya. Mulai dari sisi regulasi dan kepastian pelayanan," jelas dia. 
 
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani juga memberikan apresiasi untuk Bupati Bantaeng. Dia menyebut inovasi ini sebenarnya juga pernah dilaksanakan di Luwu Utara, tetapi tidak begitu maksimal. Oleh karena itu, dia mengaku senang denga upaya-upaya pelibatan peran masyarakat yang dilakukan di Bantaeng.(Rls/Hms).
[ Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin (kiri),  Kapolres Bantaeng, AKBP Rachmat Sumekar, SIK, M.Si (tengah), Sekertaris Mesjid Raya Bantaeng, H. Iwan Setiawan (kanan). Ngopi bareng usai Sholat subuh dan zikir bersama di Masjid Raya, Selasa 26 Oktober 2021 lalu. Foto: Istimewa ].
 
TokcerNews.com, BANTAENG - Berbagai cara yang dilakukan Pengurus Masjid Raya Bantaeng untuk memotivasi tinggi orang agar mau beribadah.
 
Sekertaris Masjid Raya Bantaeng, H. Iwan Setiawan mengatakan Masjid ini punya cara langkah untuk motivasi tinggi bagi warga agar melaksanakan shalat berjamaah tepat waktu. 
 
Selesai shalat Subuh para jamaah tidak perlu ngopi di warung kopi atau di rumahnya, tapi cukup di Masjid Raya Bantaeng sambil mendengarkan kajian bakda Subuh.
 
Bakda subuh sembari ngopi itu rutin dilaksanakan setiap Jumat subuh dan “Kajian agama bakda shalat Subuh sambil Ngopi bareng ini memang bertujuan menarik jamaah Shalat Subuh untuk ikut mendengarkan pengajian,” ujar, H. Iwan Setiawan, Kamis (28/10).
 
Kurang lebih 100 jamaah yang hadir pada setiap kegiatan tersebut. Untuk Jumat pertama dan Jumat keempat usai shalat Subuh, ada kegiatan Kajian Kitab Bulughul Maraam karya Ibnu Hajar Al asqallani oleh ustadz Drs. M. Jam'an HR, MM. 
 
“Semoga dengan Kajian Kitab Bulughul Maraam dan suguhan kopi juga snack yang dihidangkan pada jamaah Masjid Raya Bantaeng ini bisa menjalin ukhuwah jamaah khususnya dan dapat menambah ilmu agama guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT,” harapnya. 
 
Tak hanya itu, kata H. Iwan tentu saja dengan Sedekah Pagi yang rutin dilakukan terlebih di waktu subuh, Insya Allah Tentunya hal ini merupakan sebuah nikmat yang membahagiakan kita sebagai hamba ciptaan Allah. Karena melalui ibadah sedekah, tidak hanya tunai tugas kita sebagai seorang hamba kepada Tuhannya, namun juga kewajiban kita terhadap sesama manusia," jelasnya Iwan Setiawan.
 
Kata dia, Sedekah adalah amalan yang amat dianjurkan untuk rutin dilakukan. Apalagi jika dilakukannya di awal waktu kita melakukan aktivitas sehari-hari. Sebab dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda bahwa, “ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari). 
 
 
 
 
TokcerNews.com, MAKASSAR - Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin menghadiri Talk Show sebagai narasumber di Radio Celebes FM, Makassar, Selasa (15/6). Kegiatan ini mengusung tema "Perang Melawan Narkoba di Era Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar).
 
Talk Show itu juga menghadirkan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel), Brigjen Pol Drs Ghiri Prawijaya, M.Th dan Dosen dan Praktisi Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Sakka Pati, S.H, M.H.
 
Disiarkan Live, Ghiri Prawijaya mengungkapkan saat ini sebanyak 3,5 persen masyarakat Indonesia terpapar Narkoba. Kata dia, narkoba akan tetap ada jika harga tetap ada.
 
"Untuk itu kami menghancurkan harga itu. Tujuannya untuk menyelamatkan anak bangsa. Kami mengajak masyarakat untuk bersama - sama untuk mencegah penggunaan narkoba agar peminatnya berkurang. Itu salah strategi kami sehingga permintaan berhenti dan harga menjadi hancur," kata dia.
 
Dilanjutkan Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, kata dia, jika dilihat dari fakta kuantitatif yang mengkhawatirkan, Bantaeng di tengah pandemi saat ini terus melakukan upaya pencegahan bekerja sama dengan Polres Bantaeng dan pihak terkait untuk menghalau peredaran narkoba.
 
"Narkoba tidak mengenal situasi dan kondisi. Mau itu pandemi mau itu normal," kata dia.
 
Bahkan, saat ini kata Ilham Syah Azikin, peredaran narkoba menyasar kalangan bawah. Jika dibandingkan dengan satu sampai dua dekade yang lalu pengguna narkoba adalah kalangan elit. Namun saat ini narkoba telah beredar di lapisan masyarakat menengah ke bawah.
 
Sementara itu, Praktisi Hukum Unhas, Dr Sakka Pati mengatakan, sejak dulu narkoba begitu mengerikan. Penanganan dan perhatian sangat dibutuhkan. Generasi muda atau mahasiswa harus menjadi perhatian pemerintah maupun pihak terkait agar tidak terpapar narkoba.
 
"Sasaran empuk narkoba juga ada di kalangan mahasiswa dan generasi muda. Ini harus menjadi perhatian. Mahasiswa dan generasi muda akan menjadi ujung tombak negara nantinya," katanya. 
 
Dia juga mengharapkan, agar penegak hukum tidak tebang pilih kepada para pengedar. Tidak tebang pilih apalagi tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan efek jera kepada para pengedar dan pengguna.
 
Dilanjutkan lagi oleh Ghiri Prawijaya. Dia mengungkapkan strategi BNN. Pertama adalah pemberantasan atau penangkapan kepada pengedar maupun pemakai. 
 
Kemudian merubah mindset atau cara berfikir. Nantinya akan ada program desa Bersih Narkoba (Bersinar) dari BNN dengan menggunakan dana CSR.
 
"Kita akan melakukan tracking kepada para pengguna atau pengedar. Pengguna akan direhabilitasi dan pengedar akan kita tangkap. Kemudian kami akan latih penyuluh agar pencegahannya efektif," kata dia.
 
Dilanjutkan lagi Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, kini Bantaeng terus melakukan upaya pemberantasan narkoba. Pemkab Bantaeng juga bekerjasama dengan lembaga pemuda dan keagamaan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba.
 
"Pemberantasan narkoba adalah tugas seluruh lapisan masyarakat. Kami juga memanfaatkan media massa, media sosial, forum anak di Bantaeng agar edukasinya sampai ke masyarakat," jelasnya.
 
Selanjutnya disambung oleh Sakka Pati. Dirinya bersama akademisi lainnya tengah merancang Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bersih Narkoba (Bersinar). Penanganan narkoba baginya harus Terstruktur, Sistematis dan Massif (TSM).
 
"Karena sudah menggurita, model penanganannya harus TSM. Tokoh masyarakat, pemuda dan perempuan menjadi bagian yang harus ikut dalam penanganan narkoba," katanya. (Rls).
TokcerNews.com, Lutra /Palopo - 
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam bersama Ketua Bhayangkari Daerah Sulsel Ibu Shanty Merdisyam, melaksanakan kunjungan kerja ke  Polres Lutra dan Polres Palopo, Rabu  (09/8/6/2021)
 
Turut hadir dalam kunjungan  ini Kabidhumas Polda Sulsel Kombes Pol E.Zulpan , Karo Ops Polda Sulsel, Dansat Brimob, Dirbinmas, Dirresnarkoba, Dirreskrimum, Dirintelkam, Dirpamobvit, dan Dirpolairud.
 
Setiba di Polres Luwu Utara, Kapolda langsung disambut oleh Kapolres Luwu Utara, AKBP  Irwan Sunuddin, Bupati Lutra Indah Putri Indriani, Wabup Luwu Utara, Ketua DPRD Lutra, Ketua Pengadilan Negeri Lutra, Kajari Lutra, Pabung Kodim Palopo.
 
Selanjutnya Merdisyam disambut dengan pengalungan dan pemberian bunga, dilanjutkan Tari Paduppa dan tradisi jajar hormat Polres Lutra.  Setelah itu,. Irjen Pol Merdisyam  dan rombongan menyalami jajaran Kepala Satuan (Kasat) dan Kepala Sektor (Kapolsek) Polres Luwu Utara.
 
Selepas itu, Sebelum memasuki Lobi Polres Lutra Kapolda Sulsel bersama ibu Shanty Merdisyam memberikan tali asih bagi dua personel Polres Lutra yang mengalami kelumpuhan dan sakit menahun akibat stroke yakni Aiptu Amir Saleh dan Aipda Masdar Hasan. 
 
Dalam arahannya terhadap Personil Polres Lutra, Kapolda merasa bangga atas kinerja Polres Luwu Utara, yang tetap berjalan baik ditengah kondisi kekurangan pers, bencana alam dan hantaman covid-19.
 
*Saya harap  penegakkan protokol kesehatan dan kegiatan menekan covid-19 dilaksanakan dengan baik, jangan hanya mengejar akumulasi laporan,”ungkap Kapolda
 
Usai mengunjungi Polres Lutra, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam bersama rombongan menyambangi  Polres Palopo. Di sana, Kapolda Sulsel disambut oleh Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas,  Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, dan Pejabat Forkopimda Palopo.
 
Seperti halnya di Polres Lutra, Kapolda Sulsel dan Ibu Shanty juga memberikan tali asih bagi dua personel Polres Palopo yang mengalami kelumpuhan dan sakit menahun.
 
Selanjutnya, Kapolda Sulsel juga menyerahkan 3 penghargaan bagi Kapolres Palopo yakni Pertama, Respon cepat penanganan beberapa kasus menonjol terhadap anak dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, Kedua, Kapolres Sahabat Anak dari Gerakan Nasional Polisi Sahabat Anak 'Kak Seto award 2021, dan Ketiga, prestasi dalam pengungkapan dan penanganan kasus anak baik sebagai pelaku maupun korban dari Polisi Selebriti 'Polisi Sahabat Indonesia
 
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol. E.Zulpan saat ditemui menjelaskan Kunjungan Kapolda Sulsel bersama  PJU Polda Sulsel  dalam rangka memberikan arahan, motivasi dan semangat kepada para personil  jajaran Polres Luwu Utara dan Polres Palopo .
 
“Kita tahu, tantangan tugas kedepan, harus fokus pendisiplinan protokol kesehatan dalam penanganan pandemi, membantu pemulihan ekonomi nasional dan percepatan vaksinasi,”jelas Kabid Humas. (Rls).
TOKCERNEWS.COM,MAKASSAR - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen. Pol. Drs. Merdisyam, M.Si., mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 secara virtual di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (1/6/2021).
 
Turut hadir dalam Pelaksanaan Upacara tersebut, Pangdam XIV Hasanuddin, Pangkoops AU II, Wadanlantamal VI Makassar, Pangkosek Hanudnas II, Sekda Prov Sulsel dan dan Pejabat Publik Lainnya
 
Presiden Joko Widodo bertindak selaku inspektur upacara pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 1 Juni 2021. Dalam upacara peringatan kali ini, Kepala Negara tampak mengenakan pakaian adat khas Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.. 
 
Kapolda Sulsel Irjen. Pol. Drs. Merdisyam, M.Si  mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bergotong royong melawan dan memerangi Pandemi Covid-19 atau virus corona dewasa ini.
 
Semangat gotong royong itu, kata Irjen Pol Merdisyam, merupakan salah satu bentuk merefleksikan peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2021. 
 
Dengan bergandengan tangan melawan Covid-19, hal tersebut merupakan wujud generasi penerus bangsa saat ini untuk melanjutkan semangat Founding Fathers Indonesia dalam merumuskan Pancasila sebagai Idiologi Bangsa ketika itu.
 
"Menanamkan nilai Pancasila di tengah Pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan gotong royong, bersatu dan bergandengan tangan sebagaimana butir ketiga pancasila 'Persatuan Indonesia' dalam melawan dan memerangi Pandemi Covid-19 yang saat ini sedang dihadapi oleh Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya," kata Irjen Pol Merdisyam, Selasa (1/6/2021).
 
Pancasila yang merupakan kepribadian dan pandangan hidup berbangsa, menurut Merdy, menjadi landasan yang kuat untuk masyarakat dengan pemerintah bersatu menghadapi tantangan yang terjadi saat Pandemi Covid-19.
 
"Tingginya semangat persatuan dan kesatuan dari seluruh lapisan masyarakat bersama dengan Pemerintah, maka dapat terwujud Indonesia yang tangguh ketika menghadapi virus corona saat ini," ujar Kapolda Sulsel. 
 
Mantan Kapolda Sultra itu menyatakan, dengan adanya persatuan itu, maka efek domino yang dihasilkan dari Pandemi Covid-19, mulai dari perekonomian dan kehidupan sosial dapat teratasi dengan baik. 
 
Refleksi Hari Lahir Pancasila saat ini, kata Merdy, juga dapat diimplementasikan dengan kesadaran kedisiplinan dari masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat juga harus memberikan dukungan dari seluruh kebijakan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai virus corona. 
 
"Kedisplinan protokol kesehatan dapat menjadi kunci untuk Indonesia segera bisa keluar dari Pandemi Covid-19. Dukungan dari masyarakat untuk turut serta dan berperan aktif dalam pelaksanaan PPKM Mikro, vaksinasi nasional serta penguatan 3M dan 3T, juga bisa menjadi bentuk nasionalisme atau wujud kecintaan terhadap Pancasila," papar Irjen Pol Drs. Merdisyam. 
 
Adanya gotong royong masyarakat dan Pemerintah dalam memerangi Covid-19 maka akan terwujud Pancasila dalam tindakan, bersatu untuk Indonesia tangguh.  Sebagaimana tema Hari Lahir Pancasila 2021 yang diusung oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tahun ini
 
Sementara itu Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E.Zulpan juga menyampaikan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional pada 2016 melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.
 
“Upacara peringatan kali ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, Seluruh pejabat yang hadir dan anggota yang bertugas memakai masker lengkap. Mereka juga menjaga jarak serta melaksanakan protokol kesehatan. Namun, mereka tetap bisa mengikuti upacara secara virtual dan upacara tetap bisa berlangsung secara khidmat,”ungkap Kabid Humas Polda Sulsel. (Rls).
Page 4 of 17

Media Siber Tokcernews.com, adalah media siber yang hadir untuk menyajikan informasi fakta, terhangat, terkini, dan terpopuler demi melayani kebutuhan masyarakat pembaca dalam peran sertanya membangun bangsa.

Tautan Informasi

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree