Atira Ramadani

Atira Ramadani

Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
[ Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah. Foto: Tangkapan layar/Pemprov Sulsel ].
 
TokcerNews.com, BONE - Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah mengaku telah mendaftarkan diri untuk menerima vaksin Covid-19, yang saat ini tengah menunggu izin edar dari BPOM atas uji klinis tahap ketiga. Rencananya, ia akan menerima vaksin bersama dengan jajaran Forkopimda dan tenaga kesehatan, pada tanggal 13 Januari 2021 mendatang.
 
"Kita sudah mendaftar semua, kita masih menunggu ijin edar dari Badan POM, karena saat ini sudah masuk uji klinis. Mudah-mudahan ini selesai dan dinyatakan tidak ada masalah, tentu kita siap semua untuk dilakukan vaksin," ujarnya, saat ditemui usai melantik pengurus IPHI Bone, di Hotel Novena Bone, Sabtu, 9 Januari 2021.
 
"Saya, Pak Kapolda, Pangdam, dan jajaran tenaga kesehatan yang lain akan kita mulai tanggal 13," sambungnya.
 
Gubernur berharap pemberian vaksin ke masyarakat nantinya dapat berjalan lancar, sehingga masyarakat bisa segera menerima vaksin. Sehingga, apabila vaksin sudah diberikan kasus Covid akan terus menurun.
 
Pada kesempatan ini, Nurdin juga mengimbau masyarakat agar mencari sumber informasi resmi pemerintah mengenai vaksin. 
 
"Karena ini adalah wabah dan vaksin adalah solusi. Saya imbau kepada masyarakat untuk mengikuti informasi resmi, jangan kita terbuai dengan berita-berita yang tidak bertanggung jawab," pesannya.
 
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, vaksin jenis Sinovac yang tiba di Sulsel tengah diuji klinis tahap tiga dan telah mengantongi izin halal dari Majelis Ulama Indonesia.
 
"Vaksin Sinovac sudah dilakukan uji klinis yang ketiga. Badan POM akan mengeluarkan surat ijin edar, jadi tidak akan mungkin kita melakukan vaksin kalau belum ada uji klinis, MUI sampaikan vaksin ini halal," jelasnya. (rls).
TokcerNews.com, Makassar - Sebanyak 30.000 vaksin Sinovac Covid-19 telah tiba di Sulawesi Selatan hari ini, Selasa dini, 5 Januari 2021. Gubernur Sulawesi-Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah langsung melakukan kunjungan untuk melihat gudang penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.
 
Sebelumnya, vaksin yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan ini dipaketkan dalam 16 koli paket atau 584 Kg ini tiba di Cargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 04.14 WITA. 
 
Nurdin Abdullah memastikan bahwa jadwal vaksinasi akan dilakukan pada 13 Januari mendatang. Dikhususkan pertama untuk tenaga kesehatan.
 
"Yang pasti schedule (jadwal) sudah kita tetapkan tanggal 13 (Januari 2021) kita mulai, sebelum itu, di 24 kabupaten/kota sudah sampai," kata Nurdin Abdullah.
 
Imbuhnya, saat tinggal menunggu izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 
 
Ia menyebutkan bahwa vaksinasi akan dilakukan di puskesmas dan  rumah sakit. Dan Pemprov Sulsel telah menyiapkan 1.000 lebih vaksinator. Ini bagian dari infrastruktur sumber daya manusia untuk pelaksanaan program imunisasi Covid-19. 
 
Adapun vaksin untuk Sulsel sebanyak 66.640 untuk tahap pertama, dan telah ada 30.000 vaksin, sisanya 36.640 akan menyusul. Vaksin yang ada telah disiapkan untuk distribusinya dengan cold box dengan minus delapan derajat celcius.
 
"Nanti distribustionnya kita sudah siapkan cold box yang minus delapan. Kita yang akan distribusi," sebutnya.
 
Untuk itu, ia meminta agar Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel selain data klinis untuk tenaga kesehatan yang akan divaksin juga data klinis masyarakat.
 
"Vaksin ini sudah melewat uji klinis, insyaallah tidak ada dampak apa-apa. Ya namanya vaksin pasti ada demam dan sebagainya. Memang ada kriteria orang-orang yang memenuhi syarat yang harus divaksin," jelasnya.
 
"Makanya saya bilang sama Kadis Kesehatan, data klinis masyarakat itu penting, misalnya terkonfirmasi dia Covid-19. Itu paling penting, terus ada penyakit tertentu, ada alergi dan sebagainya," imbuhnya.
 
Ia meminta agar program vaksinasi ini diberikan dukungan sebab pemerintah memberikan layanan perlindungan kesehatan pada masyarakat.
 
"Kalau saya jangan besar-besarkan soal yang menolak. Yang ada saja belum cukup. Saya kira insyaallah akan kita berikan ini secara baik kepada seluruh masyarakat. Ini gratis, Rp74 triliun disiapkan negara untuk menvaksin seluruh masyarakat Indonesia, tidak usah ragu," pungkasnya. (rls).
 
Sumber Berita : Humas Pemprov Sulsel
TokcerNews.com, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, mengaku, tahun 2021 ini seluruh elemen di lingkup Pemprov Sulsel fokus mengurus pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan di rapat kerja pelaksanaan kegiatan anggaran tahun 2021 dan evaluasi kegiatan tahun 2020. 
 
"Kalau saat ini kita masif fokus urus soal pandemi Covid-19 karena bukan hanya mengguncang manusia tapi juga mengguncang ekonomi kita," kata Nurdin Abdullah, di Ruang Rapim Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Senin, 4 Januari 2021.  
 
Ia mengaku, sebelum pertemuan ini sudah mengumpulkan seluruh direktur rumah sakit Pemprov Sulsel dan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel untuk membicarakan soal kenaikan angka kasus positif Covid-19 di Sulsel. 
 
"Kemarin saya kumpulkan seluruh direktur rumah sakit dan Kepala Dinas Kesehatan karena peningkatan kasus lebih tinggi saat ini dibandingkan dengan di awal-awal mulai pandemi.  Ini diimbangi juga dengan jumlah spesimen kita dari 1.200 sekarang mencapai 4.000 perharinya," urainya. 
 
Olehnya itu, Nurdin Abdullah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terlalu risau dengan kenaikan angka kasus positif Covid-19. Pasalnya, didukung dengan tingginya spesimen melampaui angka 4.000 perharinya dan begitu juga dengan tingkat tracing kontak yang sangat masif. 
 
"Saya sampaikan kepada kita semua jangan risau melihat peningkatan kasus, kita harus gembira karena kita mampu menekan tracing kontak secara masif. Semakin banyak orang yang terkena, semakin banyak orang yang diisolasi, itu semakin cepat kita dapat tracing kontak," jelasnya. 
 
Yang paling penting saat ini, Sulsel masih lumayan bagus untuk angka kematian dibandingkan dengan provinsi lain yang lebih dari satu persen. 
 
"Kabar baiknya, Alhamdulillah angka kematian dapat kita tekan. Saya kira kita mengawali tahun 2020 ini kita ketemu untuk bicara dari hati ke hati, kita berharap pengalaman di tahun 2020 ini bisa kita jadikan sebagai acuan di 2021," tutupnya. 
 
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengaku, selama dua tahun menjalankan roda pemerintahan di Pemprov Sulsel sudah menjadi tim work terbaik. 
 
"Sebagai tim, kita adalah tim work terbaik di Sulawesi Selatan. Akan tercatat dalam sejarah kita mampu berbuat yang terbaik," kata Andi Sudirman dalam sambutannya. 
 
Menurut Andi Sudirman, prestasi Sulsel dari segi infrastruktur cukup membanggakan. Dari 40 lebih paket proyek strategis Pemprov Sulsel berhasil dilakukan tender lebih awal sebelum Covid-19 melanda Sulsel. 
 
"Di tahun 2020, awal tahun lalu Januari Februari dari 45 paket sudah melakukan tender proyek strategis. Jika Covid-19 masuk di Maret, paket proyek kita sudah jalan. Jadi 2021, bagaimana proses lebih awal kita lakukan. Penyerapan anggaran kita tertinggi secara peningkatan ekonomi kita," pungkasnya. 
TokcerNews.com, LUWU UTARA -Padatnya agenda Prof. Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulawesi Selatan tidak menghalangi dirinya untuk hadir secara langsung meresmikan 50 unit hunian tetap (huntap) bagi korban bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara. Terbukti, bersama Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, orang nomor satu di Sulsel ini hadir dalam acara Serah Terima 50 Unit Huntap yang dibangun hanya dalam waktu 68 hari kerja, Rabu, 30 Desember 2020 di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Lutra.
 
Nurdin Abdullah dalam sambutannya mengaku bersyukur atas selesainya 50 unit huntap bantuan Pemprov Sulsel kepada Pemda Lutra untuk selanjutnya diberikan kepada para korban bencana banjir bandang yang telah kehilangan tempat tinggal. “Kita patut bersyukur kepada Allah Swt, karena atas upaya dari Ibu Bupati yang beliau hadirkan kepada kita semua,” kata Nurdin. Ia mengatakan, kewajiban Pemerintah Provinsi untuk selalu hadir men-support seluruh Bupati/Wali Kota di Sulsel.
 
“Saya kira inilah kewajiban pemerintah. Di saat ada masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, maka pemerintah harus hadir,” imbuhnya. Nurdin juga merasa takjub atas selesainya 50 unit huntap di Lutra. Menurutnya, huntap yang dibangun ini adalah huntap yang bisa menginspirasi siapa saja, karena dibangun cepat, dengan harga murah. “Saya terinspirasi dengan rumah ini. Saya juga nggak paham, rumah ini dibangun cepat, harga murah, tapi kualitasnya sangat baik,” tandasnya.
 
Senada Gubernur, Bupati Indah Putri Indriani juga tak lupa menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas rampungnya 50 unit huntap bagi korban bencana. “Alhamdulillah, hari ini pak Gubernur hadir di tengah-tengah kita. Beliau tidak sekadar hadir, tapi beliau hadir selalu membawa sesuatu buat kita, masyarakat Luwu Utara,” kata Indah. 
 
Dirinya berjanji, setelah bangunan huntap diserahterimakan, Pemda Luwu Utara akan mengatur lebih lanjut bagaimana metode pembangiannya kepada masyarakat korban bencana.
 
“Setelah bangunan ini diserahterimakan, kami akan segera bagikan, mungkin dengan metode yang akan diatur lebih lanjut. Mengingat belum semuanya yang dapat,” kata Indah. 
 
Kendati demikian, ia mengutarakan bahwa sudah ada jaminan dari Gubernur untuk tetap melanjutkan pembangunan huntap bagi korban bencana. 
 
“Sekali lagi terima kasih kepada bapak Gubernur. Kami doakan bapak Gubernur tetap sehat dan dapat kembali memikirkan kita semua, khususnya para korban bencana,” ucap Indah.
 
Sebelumnya, General Manager Project PT. Tata Logam Lestari yang mendesain rumah domus atau rumah permanen instan, Krisna Dewanty, mengatakan bahwa pengerjaan rumah atau huntap ini memakan waktu hanya 68 hari kerja. Ia menyebutkan, 50 unit huntap ini dikerjakan mulai 13 Oktober 2020, sampai selesai sesuai dengan kontrak kerja tanggal 22 Desember 2020.
 
“Alhamdulillah, dengan segala proses dan kendala yang ada, kami mampu merampungka huntap ini. Untuk itu, terima kasih kepada seluruh pihak, terkhusus bapak Gubernur, ibu Bupati, pak Camat, dan semua pihak, bapak dan ibu, masyarakat Luwu Utara,” katanya.
 
“Tentu kami tidak bisa membangun tanpa dukungan para bapak dan ibu semua, serta para pejabat lainnya yang ikut men-support kami. Semoga bangunan huntap ini bermanfaat buat masyarakat Luwu Utara, khususnya para korban yang telah kehilangan  tempat tinggal,” pungkasnya. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang tetat. Ikut hadir, Ketua DPRD Basir, Sekda Armiady, Pabung Mayor Arm Syafaruddin, Wakapolres Kompol Amir Madjis, serta para Kepala Perangkat Daerah lainnya. 
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah Lakukan Pemantauan via Udara. Foto Istimewa.
 
TokcerNews.com, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, berharap setelah melakukan pemantauan menggunakan helikopter milik BNPB di Kota Makassar, Gowa, Takalar dan Jeneponto, ada kajian secara komprehensif yang dilakukan oleh pemerintah kota, provinsi, pusat dan pihak terkait lainnya, agar bisa menyelesaikan persoalan banjir di beberapa daerah, termasuk Makassar. 
 
"Harus dilakukan kajian secara komprehensif, karena kalau kita lihat ini daerah-daerah perumahan, semua seperti mangkok. Ketika turun hujan, air mutar-mutar, tidak jelas mau kemana keluarnya," ungkap Nurdin Abdullah, setelah melakukan pemantauan lewat udara di empat daerah, Senin, 28 Desember 2020. 
 
Pengkajian tersebut, lanjut Nurdin, harus betul-betul diketahui salurannya, dan dibuang kemana. Contoh, untuk daerah-daerah yang menjadi langganan banjir selama ini adalah daerah perumahan. 
 
"Makanya ini yang harus kita kaji. Kira-kira kita harus membuat salurannya itu kemana. Makanya kita berharap, pemerintah daerah memberikan izin untuk developer (pengembang) itu harus dipastikan bahwa lahannya itu bukan lahan khusus daerah tangkapan. Kalau memang sudah daerah kubangan yang ditimbun, pasti banjir," jelasnya. 
 
Menurut Nurdin, lahan yang telah dibangun perumahan saat ini sebenarnya fungsi awalnya adalah daerah tangkapan air. Sehingga, air hanya berputar di dalam kawasan perumahan. 
 
"Memang ada beberapa daerah perumahan yang tergenang. Sebenarnya itu fungsi awalnya adalah daerah tangkapan air. Seperti di Antang dan Paccerakang," ujarnya. 
TokcerNews.com, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah melakukan pinjauan di lokasi layanan pemeriksaan gratis rapid antigen yang disediakan Pemprov Sulsel di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Rabu, 23 Desember 2020.
 
"Berapa menit pemeriksaannya Apakah ada (surat) keterangan yang diberikan setelah pendaftaran?," tanya Nurdin Abdullah saat melihat proses pemeriksaan sampel.
 
Adapun layanan ini dihadirkan karena saat berada di bandara, Senin, 21 Desember lalu, Nurdin melihat antrian masyarakat mencari layanan rapid antigen. Sehingga kemudian memerintahkan Dinas Kesehatan Sulsel untuk bekerja sama dengan otoritas Bandara Sultan Hasanuddin.
 
"Ini muncul atas inisiasi Pak Gubernur melihat orang yang akan berangkat mencari pelayanan rapid antigen, sehingga kota membuka layanan ini secara gratis," kata Kabid Layanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Jamaluddin.
 
Lanjutnya, bahwa Gubernur meminta untuk dibuka dua layanan di tempat berbeda. Selain di Bandara Sulhas juga di Sekretariat Yayasan Kanker Indonesia Sulsel (YKI Sulsel) Jalan Lanto Dg Pasewang Makassar samping RSKD Dadi. Kuotanya 100 rapid tes antigen perhari. Adapun, proses pendaftaran via online.
 
"Ini bekerjasama dengan Angkasa Pura dan ini satu-satunya di Indonesia, belum ada di tempat lain. Yang mau lewat laut bisa tes di YKI Cabang Sulsel," jelasnya.
 
Di bandara Sultan Hasanuddin pelayanan telah dilakukan sejak Selasa (22/12) kemarin dari pukul 09.00 - 16.00 Wita. Sedangkan di YKI Sulsel mulai hari ini, Rabu (23/12). 
 
"Adapun soal berakhir, Bapak (Gubernur) belum tentukan kapan berakhirnya. Sama seperti rapid tes gratis dulu, ini sesuai kebutuhan," ucapnya.
 
Salah seorang petugas kesehatan yang menambil sampel, Misbayanti Tribuana menjelaskan bahwa setelah perserta masuk daftar dan mendapat dapat nomor antrian selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
 
"Itu pemeriksaannya 15-30 menit sampai keluar suketnya. Ini sensitivitasnya 92 persen. Ini waktu pemeriksaannya cepat," sebutnya.
 
Adapun salah satu seorang penumpang tujuan Surabaya, Dewi Kurnia menyebutkan bentuk layanan ini merupakan respon cepat atas kebutuhan masyarakat atas keselamatan kesehatan.
 
"Bagus cekatan banget, soalnya beberapa pulau sudah mulai buat aturan untuk pakai antigen. Jadi dari Gubernur, dari Pemprov Sulsel sangat cekatan membuat kebijakan gratis antigen, ini sangat membantu," ucapnya.
 
Ia mengetahui informasi ini dari berita online dan juga grup WA. Bagi peserta yang ingin mendaftar bisa mengakses www.bit.ly/daftar-rapid-gratis.
Page 12 of 15

Media Siber Tokcernews.com, adalah media siber yang hadir untuk menyajikan informasi fakta, terhangat, terkini, dan terpopuler demi melayani kebutuhan masyarakat pembaca dalam peran sertanya membangun bangsa.

Tautan Informasi

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree